KAPITALISME
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Intelektual
Dosen Pengampu Dr. Suranto, M.Pd.
Oleh :
Adam Sukarno Putra
Kelas B
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN ILMU
PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN
DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2014
PEMBAHASAN
1.1 KONSEP DASAR KAPITALISME
a)
Pengertian Kapitalisme
Kapitalisme menurut sejarahnya
berkembang sebagai suatu gerakan besar individualisme. Di bidang keagamaan
gerakan ini melahirkan reformasi, di bidang penalaran melahirkan ilmu
pengetahuan alam, di bidang hubungan masyarakat melahirkan ilmu-ilmu social,
sedangkan di bidang ekonomi melahirkan kapitalisme.
J.M. Romein (1956) mengatakan bahwa kapitalisme adalah suatu cara mengadakan
produksi dengan dasar mengadang laba. Ebenstein, W (1987) mengatakan kaitalisme adalah system social yang
menyeluruh lebih dari sekedar tipe tertentu dalam perekonomian. Sedangkan
menurut Max Weber (dalam Berger, 1990) mengatakan bahwa kapitalisme adalah suatu kegiatan ekonomi yang ditujukan pada suatu
pasar dan dipacu untuk menghasilkan laba dengan adanya pertukaran di pasar.
Jadi dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan
kapitalisme adalah cara mengadakan produksi denan dasar mengadang laba.
b)
Prinsip-Prinsip Kapitalisme
·
Pemilikan
perorangan (individual ownership),
dalam system kapitalis pemilikan alat-alat produksi (tanah, pabrik, mesin, dsb)
dikuasai secara perorangan bukan oleh Negara
·
Perekonomian
pasar (market economy), prinsip lain
dari system kapitalis adalah perekonomian pasar.
·
Persaingan (competition), suatu cirri pokok lain
dari kapitalisme ialah persaingan. Dalam perekonomian masyarakat kapitalis
factor yang utama adalah persaingan.
·
Keuntungan (profit), prinsip profit (keuntungan)
merupakan salah satu ciri pokok. Perekonomian kapitalis memberikan banyak
kesempatan untuk meraih banyak keuntungan sebab perekonomian kapitalis dijamin
dengan adanya tiga kebebasan yakni :
1)
Kebebasan
berdagang dan menentukan pekerjaan
2)
Kebebasan hak
kepemilikan
3)
Kepemilikan
mengadakan kontrak
c)
Sistem Ekonomi Kapitalisme
Kapitalisme adalah sistem perekonomian
yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk melaksnakan
kegiatan perekonomian seperti memproduksi barang, dan sebagainya. Dalam sistem
ini pemerintah bias turut ambil bagian untuk memastikan kelancaran dan
keberlangsungan kegiatan perekonomian yang berjalan, tetapi pemerintah juga
bisa tidak ikut campur dalam ekonomi.
Dalam peekonomian kapitalis setiap warga
dapat mengatur nasibnya sendiri sesuai dengan kemampuannya, bebas bersaing
dalam bisnis untuk memperoleh laba sebesar-besarnya, bebas melakukan kompetisi
untuk memenangkan persaingan bebas dengan berbagai cara.
1.2 PERKEMBANGAN KAPITALISME
a)
Asal Usul Kapitalisme
Asal usul kapitalisme sudah ada sejak
zaman kuno dan berkembangnya kapitalisme terjadi pada akhir abad pertengahan.
Runtuhnya lembaga-lembaga ekonomi pada Abad Pertengahan berakibat pada
meningkatnya volume perdagangan jarak jauh diantara pusat-pusat kapitalis
dengan teknik-teknik kapitalis. Perubahan dalam perdagangan, industri, dan
pertanian secara serentak pada Abad Pertengahan akhirnya mengubahnya menjadi
tipe masyarakat ekonomis yang baru.
Di Flanders meletus konflik revolusioner
antara rakyat pengrajin dengan kaum bangsawan yang menjadi pedagang pemilik
pabrik. Para pekerja berhasil menghancurkan pemusatan kekuatan ekonomi di
tangan para pengusaha kuat di bidang sandang yang kemudian pada gilirannya
dihancurkan oleh kantong-kantong revolusi yang dahsyat yang memporakporandakan
industri wol dan runtuhnya kedua belah pihak.
Gejala yang serupa terulang kembali di
Florence yang selama abad ke-14 menjadi salah satu kota indutri besar di Eropa.
Dengan demikian baik Flanders maupun Florence tidak berhasil melestarikan
industri-industri besar mereka karena gagal memecahkan masalah sosial yang
timbul dari tuntutan-tuntutan yang saling berlawanan antara segelintir
kapitalis kaya dan sejumlah pekerja miskin.
b)
Kapitalisme Awal (1500 – 1750)
Pada akhir abad pertengahan industri
sandang di Inggris merupakan yang terbesar di Eropa. Hal ini disebabkan bahan
mentah wol mudah diperoleh di dalam negeri dan karena adanya inovasi pemintalan
dengan mesin. Selain itu industri sandang di Inggris muncul di daerah-daerah
pedesaan sehingga terhindar dari perbenturan sosial seperti yang terjadi di
Flanders dan Florence. Meskipun demikian di Inggris industry sandang pedesaan
terus tumbuh pesat selama abad ke-16, 17, dan 18. Jadi industri wol mempelopori
kapitalisme sebagai sistem sosial dan ekonomi serta untuk pertama kalinya
membuatnya berakar di tanah Inggris.
Diantara berbagai kejadian dan
lingkungan historis yang secara berarti mempengaruhi pembentukan modal di Eropa
Barat pada awal berkembangnya kapitalisme ada tiga yaitu, (1) dukungan agama
bagi kerja keras dan sikap hemat, (2) pengaruh logam-logam mulia dari Dunia
Baru terhadap pembagian relatif pendapatan atau upah, laba, dan sewa, (3)
peranan negara-negara dalam membantu dan secara langsung melakukan pembentukan
modal dalam bentuk benda-benda modal aneka guna.
c)
Kapitalisme Klasik (1750 – 1914)
Di Inggris mulai abad ke-18 fokus
pembangunan kapitalis bergeser dari perdagangan ke industri. Revolusi industri
dapat dipandang sebagai periode peralihan dari dominasi modal perdagangan atas
modal industri ke dominasi modal industri atas modal perdagangan. Persiapan
pergeseran ini dimulai sebelum ditemukannya sekoci terbang, water frame, dan
mesin uap.
Karya besar Adam Smith “Inquiry Into the Nature and Causes of the
Wealth of Nations” (1776) mencerminkan ideology kapitalis klasik. Smith
menganjurkan untuk membongkar birokrasi negara dan menyerahkan
keputusan-keputusan ekonomi kepada kekuatan-kekuatan pasar yang mengatur
dirinya sendiri secara bebas Dalam pandangan Smith keuntungan pribadi dan dan
kesejahteraan umum dapat diserasikan oleh kekuatan-kekuatan impersonal
kompetisi pasar.
Periode ini merupakan kesuksesan dari
usaha kapitalis mengangkat kaum borjuis ke posisi yang amat berpengaruh. Sukses
ekonomi menghasilkan kegiatan politik yang pada gilirannya melahirkan
kebijaksanaan-kebijaksanaan yang menguntungkan kaum kapitalis. Jadi para
industrialis Inggris memperoleh perdagangan bebas dan pada gilirannya perdagangan
bebas merupakan factor utama dalam suatu periode ekspansi ekonomi yang tidak
pernah terjadi sebelumnya.
d)
Fase Lanjut (sejak 1914)
Perang Dunia I menandai titik balik
perkembangan kapitalisme pada umumnya dan kapitalisme Eropa pada khususnya.
Periode sejak 1914 menyaksikan adanya pembalikan minat publik kepada
kapitalisme dan pembalikan hampir semua kecenderungan dari kurun waktu liberal
sebelum perang. Namun sesudah Perang Dunia I kecenderungan-kecenderungan itu
berbalik arah. Pasar internasional surut, standar emas ditinggalkan dan alat
pembayaran nasional yang terkendali lebih disukai, hegemoni perbankan berpindah
dari Eropa ke Amerika Serikat, rakyat Asia dan Afrika berhasil bangkit melawan
kolonialisme Eropa dan berbagai hambatan perdagangan bertambah banyak.
Para negarawan dan kaum bisnis di
negara-negara kapitalis lambat menyadari pembalikan arah yang dipercepat oleh
Perang Dunia I sehingga mereka keliru ketika pada 1920 an berusaha kembali ke
keadaan normal pra-perang. Pada akhir perang, kecenderungan itu diperkuat pada
saat Partai Buruh Inggris menang mutlak dalam pemilu dan mulai
mensionalisasikan industry-industri besar termasuk batu bara, transportasi,
komunikasi, kepentingan umum, dan Bank of
England.
e)
Macam dan Taraf Perkembangan Kapitalisme
Kapitalisme dibedakan antara kapitalisme
tua dan kapitalisme modern. Pada kapitalisme tua berlaku sepenuhnya persaingan
bebas, sedangkan pada kapitalisme modern terdapat monopoli-monopoli perdagangan
serta ekspor modal.
Ketika di Inggris terjadi Revolusi
Industri, kapitalisme telah memiliki sejarah yang lama. Sejak abad pertengahan
kapitalisme sudah mulai berkembang di Italia Utara dan beberapa kota di Eropa
Barat. Kapitalisme awal ini pada zaman awal perkembangannya yakni taraf pertama
disebut kapitalisme dagang yang mengalami perkembangan pesat pada abad ke-16
dan ke-17. Para saudagar memperbesar kapitalnya dengan transaksi dagang dan
laba yang diperolehnya digunakan pula untuk mengadakan transaksi lagi dan
seterusnya.
Setelah revolusi industry, kapitalisme
dagang meningkat pada taraf yang kedua yakni kapitalisme industry. Kapitalisme industry muncul ketika industry
yang telah dimekanisasi lebih menguntungkan bagi penanaman modal. Kemajuan
kapitalisme industry telah membawa kemakmuran negara-negara industry.
Kapitalisme berkembang dengan pesat setelah memasuki taraf yang ketiga yakni kapitalisme keuangan, ketika bank
memegang peranan penting. Kapitalisme taraf ketiga ini dapat berkembang sampai
tingkat super monopoli.
DAFTAR PUSTAKA
Agung S, Leo. 2013. Sejarah Intelektual. Yogyakarta : Penerbit Ombak.
Wikipedia. Kapitalisme. Dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Kapitalisme
Agung S, Leo. 2013. Sejarah Intelektual. Yogyakarta : Penerbit Ombak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar