Selasa, 23 Desember 2014

KAPITALISME




KAPITALISME
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Intelektual
Dosen Pengampu Dr. Suranto, M.Pd.





Oleh  :
Adam Sukarno Putra
Kelas B






PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2014


PEMBAHASAN

1.1  KONSEP DASAR KAPITALISME
a)      Pengertian Kapitalisme
Kapitalisme menurut sejarahnya berkembang sebagai suatu gerakan besar individualisme. Di bidang keagamaan gerakan ini melahirkan reformasi, di bidang penalaran melahirkan ilmu pengetahuan alam, di bidang hubungan masyarakat melahirkan ilmu-ilmu social, sedangkan di bidang ekonomi melahirkan kapitalisme.
J.M. Romein (1956) mengatakan bahwa kapitalisme adalah suatu cara mengadakan produksi dengan dasar mengadang laba. Ebenstein, W (1987) mengatakan kaitalisme adalah system social yang menyeluruh lebih dari sekedar tipe tertentu dalam perekonomian. Sedangkan menurut Max Weber (dalam Berger, 1990) mengatakan bahwa kapitalisme adalah suatu kegiatan ekonomi yang ditujukan pada suatu pasar dan dipacu untuk menghasilkan laba dengan adanya pertukaran di pasar. Jadi dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan kapitalisme adalah cara mengadakan produksi denan dasar mengadang laba.
b)     Prinsip-Prinsip Kapitalisme
·         Pemilikan perorangan (individual ownership), dalam system kapitalis pemilikan alat-alat produksi (tanah, pabrik, mesin, dsb) dikuasai secara perorangan bukan oleh Negara
·         Perekonomian pasar (market economy), prinsip lain dari system kapitalis adalah perekonomian pasar.
·         Persaingan (competition), suatu cirri pokok lain dari kapitalisme ialah persaingan. Dalam perekonomian masyarakat kapitalis factor yang utama adalah persaingan.
·         Keuntungan (profit), prinsip profit (keuntungan) merupakan salah satu ciri pokok. Perekonomian kapitalis memberikan banyak kesempatan untuk meraih banyak keuntungan sebab perekonomian kapitalis dijamin dengan adanya tiga kebebasan yakni :
1)      Kebebasan berdagang dan menentukan pekerjaan
2)      Kebebasan hak kepemilikan
3)      Kepemilikan mengadakan kontrak
c)      Sistem Ekonomi Kapitalisme
Kapitalisme adalah sistem perekonomian yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk melaksnakan kegiatan perekonomian seperti memproduksi barang, dan sebagainya. Dalam sistem ini pemerintah bias turut ambil bagian untuk memastikan kelancaran dan keberlangsungan kegiatan perekonomian yang berjalan, tetapi pemerintah juga bisa tidak ikut campur dalam ekonomi.
Dalam peekonomian kapitalis setiap warga dapat mengatur nasibnya sendiri sesuai dengan kemampuannya, bebas bersaing dalam bisnis untuk memperoleh laba sebesar-besarnya, bebas melakukan kompetisi untuk memenangkan persaingan bebas dengan berbagai cara.
1.2  PERKEMBANGAN KAPITALISME
a)      Asal Usul Kapitalisme
Asal usul kapitalisme sudah ada sejak zaman kuno dan berkembangnya kapitalisme terjadi pada akhir abad pertengahan. Runtuhnya lembaga-lembaga ekonomi pada Abad Pertengahan berakibat pada meningkatnya volume perdagangan jarak jauh diantara pusat-pusat kapitalis dengan teknik-teknik kapitalis. Perubahan dalam perdagangan, industri, dan pertanian secara serentak pada Abad Pertengahan akhirnya mengubahnya menjadi tipe masyarakat ekonomis yang baru.
Di Flanders meletus konflik revolusioner antara rakyat pengrajin dengan kaum bangsawan yang menjadi pedagang pemilik pabrik. Para pekerja berhasil menghancurkan pemusatan kekuatan ekonomi di tangan para pengusaha kuat di bidang sandang yang kemudian pada gilirannya dihancurkan oleh kantong-kantong revolusi yang dahsyat yang memporakporandakan industri wol dan runtuhnya kedua belah pihak.
Gejala yang serupa terulang kembali di Florence yang selama abad ke-14 menjadi salah satu kota indutri besar di Eropa. Dengan demikian baik Flanders maupun Florence tidak berhasil melestarikan industri-industri besar mereka karena gagal memecahkan masalah sosial yang timbul dari tuntutan-tuntutan yang saling berlawanan antara segelintir kapitalis kaya dan sejumlah pekerja miskin.
b)     Kapitalisme Awal (1500 – 1750)
Pada akhir abad pertengahan industri sandang di Inggris merupakan yang terbesar di Eropa. Hal ini disebabkan bahan mentah wol mudah diperoleh di dalam negeri dan karena adanya inovasi pemintalan dengan mesin. Selain itu industri sandang di Inggris muncul di daerah-daerah pedesaan sehingga terhindar dari perbenturan sosial seperti yang terjadi di Flanders dan Florence. Meskipun demikian di Inggris industry sandang pedesaan terus tumbuh pesat selama abad ke-16, 17, dan 18. Jadi industri wol mempelopori kapitalisme sebagai sistem sosial dan ekonomi serta untuk pertama kalinya membuatnya berakar di tanah Inggris.
Diantara berbagai kejadian dan lingkungan historis yang secara berarti mempengaruhi pembentukan modal di Eropa Barat pada awal berkembangnya kapitalisme ada tiga yaitu, (1) dukungan agama bagi kerja keras dan sikap hemat, (2) pengaruh logam-logam mulia dari Dunia Baru terhadap pembagian relatif pendapatan atau upah, laba, dan sewa, (3) peranan negara-negara dalam membantu dan secara langsung melakukan pembentukan modal dalam bentuk benda-benda modal aneka guna.
c)      Kapitalisme Klasik (1750 – 1914)
Di Inggris mulai abad ke-18 fokus pembangunan kapitalis bergeser dari perdagangan ke industri. Revolusi industri dapat dipandang sebagai periode peralihan dari dominasi modal perdagangan atas modal industri ke dominasi modal industri atas modal perdagangan. Persiapan pergeseran ini dimulai sebelum ditemukannya sekoci terbang, water frame, dan mesin uap.
Karya besar Adam Smith “Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations” (1776) mencerminkan ideology kapitalis klasik. Smith menganjurkan untuk membongkar birokrasi negara dan menyerahkan keputusan-keputusan ekonomi kepada kekuatan-kekuatan pasar yang mengatur dirinya sendiri secara bebas Dalam pandangan Smith keuntungan pribadi dan dan kesejahteraan umum dapat diserasikan oleh kekuatan-kekuatan impersonal kompetisi pasar.
Periode ini merupakan kesuksesan dari usaha kapitalis mengangkat kaum borjuis ke posisi yang amat berpengaruh. Sukses ekonomi menghasilkan kegiatan politik yang pada gilirannya melahirkan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang menguntungkan kaum kapitalis. Jadi para industrialis Inggris memperoleh perdagangan bebas dan pada gilirannya perdagangan bebas merupakan factor utama dalam suatu periode ekspansi ekonomi yang tidak pernah terjadi sebelumnya.
d)     Fase Lanjut (sejak 1914)
Perang Dunia I menandai titik balik perkembangan kapitalisme pada umumnya dan kapitalisme Eropa pada khususnya. Periode sejak 1914 menyaksikan adanya pembalikan minat publik kepada kapitalisme dan pembalikan hampir semua kecenderungan dari kurun waktu liberal sebelum perang. Namun sesudah Perang Dunia I kecenderungan-kecenderungan itu berbalik arah. Pasar internasional surut, standar emas ditinggalkan dan alat pembayaran nasional yang terkendali lebih disukai, hegemoni perbankan berpindah dari Eropa ke Amerika Serikat, rakyat Asia dan Afrika berhasil bangkit melawan kolonialisme Eropa dan berbagai hambatan perdagangan bertambah banyak.
Para negarawan dan kaum bisnis di negara-negara kapitalis lambat menyadari pembalikan arah yang dipercepat oleh Perang Dunia I sehingga mereka keliru ketika pada 1920 an berusaha kembali ke keadaan normal pra-perang. Pada akhir perang, kecenderungan itu diperkuat pada saat Partai Buruh Inggris menang mutlak dalam pemilu dan mulai mensionalisasikan industry-industri besar termasuk batu bara, transportasi, komunikasi, kepentingan umum, dan Bank of England.
e)      Macam dan Taraf Perkembangan Kapitalisme
Kapitalisme dibedakan antara kapitalisme tua dan kapitalisme modern. Pada kapitalisme tua berlaku sepenuhnya persaingan bebas, sedangkan pada kapitalisme modern terdapat monopoli-monopoli perdagangan serta ekspor modal.
Ketika di Inggris terjadi Revolusi Industri, kapitalisme telah memiliki sejarah yang lama. Sejak abad pertengahan kapitalisme sudah mulai berkembang di Italia Utara dan beberapa kota di Eropa Barat. Kapitalisme awal ini pada zaman awal perkembangannya yakni taraf pertama disebut kapitalisme dagang yang mengalami perkembangan pesat pada abad ke-16 dan ke-17. Para saudagar memperbesar kapitalnya dengan transaksi dagang dan laba yang diperolehnya digunakan pula untuk mengadakan transaksi lagi dan seterusnya.
Setelah revolusi industry, kapitalisme dagang meningkat pada taraf yang kedua yakni kapitalisme industry. Kapitalisme industry muncul ketika industry yang telah dimekanisasi lebih menguntungkan bagi penanaman modal. Kemajuan kapitalisme industry telah membawa kemakmuran negara-negara industry. Kapitalisme berkembang dengan pesat setelah memasuki taraf yang ketiga yakni kapitalisme keuangan, ketika bank memegang peranan penting. Kapitalisme taraf ketiga ini dapat berkembang sampai tingkat super monopoli.






DAFTAR PUSTAKA
Agung S, Leo. 2013. Sejarah Intelektual. Yogyakarta : Penerbit Ombak.
Wikipedia. Kapitalisme. Dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Kapitalisme
Agung S, Leo. 2013. Sejarah Intelektual. Yogyakarta : Penerbit Ombak.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar